Perumpamaan Mukmin Seperti Pohon Alang-Alang
Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yahya Badrusalam
Perumpamaan Mukmin Seperti Pohon Alang-Alang merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Mukhtashar Shahih Muslim yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Ahad, 28 Syawal 1443 H / 29 Mei 2022 M.
Kajian Hadits Perumpamaan Mukmin Seperti Pohon Alang-Alang
Kita telah sampai pada bab perumpamaan mukmin itu seperti pohon zara’ (alang-alang, padi dan sejenisnya), sedangkan perumpamaan orang munafik dan orang kafir seperti pohon urzah (pohon yang tinggi dan kuat).
Hadits nomor 28:
عن كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – مَثَلُ الْمُؤْمِنِ كَمَثَلِ الْخَامَةِ مِنْ الزَّرْعِ تُفِيئُهَا الرِّيحُ تَصْرَعُهَا مَرَّةً وَتَعْدِلُهَا أُخْرَى حَتَّى تَهِيجَ وَمَثَلُ الْكَافِرِ كَمَثَلِ الْأَرْزَةِ الْمُجْذِيَةِ عَلَى أَصْلِهَا لَا يُفِيئُهَا شَيْءٌ حَتَّى يَكُونَ انْجِعَافُهَا مَرَّةً وَاحِدَةً. وفي رواية “وَتَعْدِلُهَا مَرَّةً حَتَّى يَأْتِيَهُ أَجَلُهُ وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ مَثَلُ الْأَرْزَةِ الْمُجْذِيَةِ الَّتِي لَا يُصِيبُهَا شَيْءٌ”.
“Dari Ka’ab bin Malik ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: ‘Perumpamaan orang yang beriman seperti batang dari tanaman zara’ (biasanya batangnya lembut) yang dibolak-balikan oleh angin. Terkadang ia tersungkur dan terkadang ia tegak kembali hingga ia pun menjadi menguning. Sedangkan perumpamaan orang kafir sama seperti pohon arzah yang kokoh berdiri diatas pokoknya. Tidak dibolak-balikkan oleh apapun juga, sehingga tercabutnya itu sekaligus.’
Dalam satu riwayat yang lain: ‘Perumpamaan seorang mukmin itu seperti pohon zara’, dimana ia dibolak-balikkan oleh angin. Terkadang ia tersungkur terkadang ia tegak sampai datang kepadanya ajalnya.`” (HR. Muslim)
Hadits ini memberikan kepada kita perumpamaan tentang kehidupan seorang mukmin yang tidak lepas dari ujian dan cobaan. Karena Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengumpamakan mukmin itu seperti pohon alang-alang. Dimana terkadang angin membuat ia tersungkur merunduk. Dan terkadang ketika angin pergi dia pun tegak kembali.
Subhanallah.. Tidak ada satupun pohon alang-alang yang tercabut sekuat apapun angin itu berhembus. Dia hanya tersungkur merunduk. Kemudian ketika angin telah pergi kembali tegak lagi.
Demikian kehidupan mukmin terkadang ia ditimpa musibah dan ujian sampai tersungkur. Kemudian ujian pun pergi akan kemudian ia tegak lagi. Datang lagi angin dari arah yang lain, tersungkur lagi, terkadang meliuk-liuk. Tapi Subhanallah dia tidak pernah tercabut sama sekali. Tetap kuat istiqamah di atas agamanya, seberat apapun ujian yang menimpa hidupnya. Hal ini karena dia kuat berpegang kepada keimanan kepada Allah ‘Azza wa Jalla.
Maka dari itulah saudaraku, jangan menganggap bahwa kita beriman itu tidak diuji, tidak mungkin. Siapapun kita yang menyatakan “saya beriman” pasti diuji. Allah yang mengatakan demikian. Allah berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
“Sungguh benar-benar Kami akan uji kalian, dengan sedikit rasa takut, rasa lapar, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah[2]: 155)
Allah juga berfirman:
الم ﴿١﴾ أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ ﴿٢﴾ وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ ﴿٣﴾
“Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al-‘Ankabut[29]: 1-3)
Ternyata ujian itu fungsinya adalah menyaring keimanan. Sehingga terlihat siapa yang benar-benar jujur imannya dan siapa yang tidak.
Fungsi ujian yang lain yaitu menempa dan mengokohkan. Karena seorang mukmin kata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam hadits yang lain seperti emas. Emas itu semakin dibakar semakin bagus dan bersih. Demikian pula seorang mukmin itu semakin diuji maka semakin terbentuk keimanannya. Kalau hidup kita tidak pernah diuji, hanya senang-senang dan poya-poya, biasanya iman, tawakal, dan kesabarannya pun lemah. Tapi dengan banyaknya ujian maka kesabarannya semakin panjang dan tawakalnya semakin kuat.
Bagaimana pembahasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.
Download mp3 Kajian
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/51744-perumpamaan-mukmin-seperti-pohon-alang-alang/